Wednesday, February 11, 2015

Seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk



Seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk adalah sebuah peribahasa yang mengkiaskan tentang seseorang yang semaikin tinggi ilmunya namun semakin merendah hatinya. . Ya, kita diajarkan agar bisa seperti padi. Karena suatu saat akan ada masa kejayaan, masa dimana kita meraih apa yang telah kita cita-citakan. Terkadang kita lupa bersyukur bahwa semuanya adalah pemberian dari Allah, sehingga membuat kita menjadi sombong. Seakan-akan kesuksesan adalah hasil dari kerja keras kita sendiri tanpa ada bantuan seorangpun didalamnya.
Tak sedikit orang yang sombong ketika sudah mendapatkan apa yang diinginkannya. Seakan-akan dia merasa paling hebat. Padahal, dibalik kesuksesannya tersebut ada orang yang membantunya, berdoa untuknya, lalu Allah mengabulkannya. Karena dibalik kesuksesan pasti ada orang hebat yang membantunya, namun ia sering lupa dengannya. Seperti kacang lupa kulitnya, begitu sebutannya.
Islam adalah agama yang mengajarkan akhlak yang luhur dan mulia. Oleh karena itu, terdapat banyak dalil Al-Qur’an dan As Sunnah yang memerintahkan agar kita mimiliki akhlak yang mulia dan menjauhi akhlak tercela. Salah satu akhlak tercela yang harus dijauhi ialah sombong. Sombong adalah suatu kondisi dimana seseorang merasa lain dari yang lain karena pengaruh kebanggaan terhadap diri sendiri.
Pengaruh sifat sombong sangat banyak, diantaranya :
a)      Orang yang sombong jika berjalan bersama-sama orang lain, maka ia akan meminta paling depan dan semua orang harus ada dibelakangnya.
b)      Orang yang sombong jika ada disuatu tempat, selalu ingin diistimewakan atau diperlakukan lain dari yang lain.
c)       Memalingkan muka serta berpandangan sinis seraya merendahkan
Dan masih banyak lagi pengaruh sombong lainnya. Hendaklah kalian ketahui bahwa bersifat sombong adalah sifat yang dilaknat oleh Allah, dan dipandang rendah.
                Bersifat sombong juga dapat merugikan diri sendiri atau orang lain. Sebagaimana pernah dijelaskan akibat dari kesombongan orang-orang kafir yaitu, tenggelamnya Raja Fir’aun dan bala tentaranya di lautan karena keangkuhannya yang menyuruh semua rakyat untuk menyembahnya. Ada juga, kehancuran kaum Nabi Luth a.s.  karena menolak kebenaran Nabi Luth a.s. dengan tetap mempertahankan kebiasaan yang menyimpang yakni, berpasangan sesama jenis. Naudzubillah. Dan tenggelamnya kapal Titanic karena kesombongan seseorang pembuat kapal titanic bahwa tak ada yang bisa menenggelamkan serta menghancurkan kapal yang besar dan mewah ini.

Ingatlah wahai kaum Adam dan Hawa, kita tercipta dari sesuatu yang menjijikkan, yaitu bersatunya sel sperma dan sel telur melalui persetubuhan. Lalu apa yang patut disombongkan? Kita semua di mata Allah sama, tidak ada yang namanya ‘gak level’. Hanya saja yang membedakan adalah nilai keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah swt. . Semakin pintar kita dalam bersyukur, maka semakin banyak kenikmatan yang akan diberi Allah di dunia maupun di akhirat nanti. In Shaa Allah J

No comments:

Post a Comment